Boleh dibilang tulisan ini semacam endorse. Tapi jujur, saya tidak punya niatan untuk mempromosikan game Genshin Impact ini. Atau jika setelah tulisan ini dipublikasi dan seminggu kemudian total jumlah download pada halaman resmi Genshin Impact di Play Store itu bertambah, maka saya akan minta tulisan ini sebaiknya dihapus. Bukan apa, developer game ini sudah kaya. Yang kaya nanti makin kaya, dong. Kasihan penjual buku-buku kecil.

Telepas dari persoalan itu, dalam tulisan ini saya hanya ingin berbagi pengalaman. Jika Anda sama dengan saya, menyukai permainan yang menawarkan grafis yang bagus dan maksimal, maka game ini cocok sekali buat Anda mainkan. Bukan hanya grafis yang memuaskan, permainan ini juga menciptakan dunia virtual yang luas dan melibatkan kuis cerita yang, saya rasa, benar-benar digarap dengan serius. Penulisan cerita yang baik dan alur yang menarik membuat saya rela membuang waktu berjam-jam untuk membaca cerita-cerita dalam game ini. Saya sempat berpikir, bagaimana nasib buku-buku sastra, terlebih penulis-penulisnya?

Wah, sepertinya dalam dua paragraf di atas saya terlalu sentimental. Baiklah. Saya akan mencoba lebih generallagi.

Genshin Impact adalah game model RPG Open World yang dikembangkan oleh HoYoverse. Game ini rilis secara bersamaan pada tanggal 28 September 2020 di platform Android, iOS, Windows, dan PlayStation 4.

Dunia dalam permainan ini bernama Teyvat, sebuah dunia fantasi yang bebas, dinamis, dan penuh dengan kehidupan mistis. Sebuah dunia di mana Anda sebagai pemain bisa menggunakan tujuh elemen berbeda: Anemo (angin), Geo (batu), Electro (listrik), Hydro (air), Pyro (api), Cyro (es), dan Dendro (tumbuhan). Di dunia Teyvat, karakter-karakter terpilih akan dikarunai sebuah kendali dengan kekuatan elemen dalam bentuk vision. Selain itu, setiap wilayah Teyvat memiliki Archon (sebuah patung yang dianggap sebagai Dewa dan dipuja oleh masyarakat sekaligus mewakili setiap jenis bangsa dari tujuh bangsa). Di versi 2.6 ini, sementara yang rilis baru tiga bangsa: Mondstadt, Liyue Harbor, dan Inazuma.

Saat awal permainan ini dimulai, Anda akan diberi pilihan untuk memilih satu dari dua karakter kakak-beradik ini: Aether (laki-laki) dan Lumine (perempuan). Setelah selesai memilih, Anda akan berperan sebagai seorang pengembara atau biasa disebut ‘traveler’ dan akan menjelajahi dunia Teyvat untuk mencari saudara Anda yang hilang. Dalam perjalanan, Anda akan bertemu dengan berbagai rekan dengan watak dan kekuatan yang berbeda-beda. Anda juga akan dipandu oleh makhluk kecil seperti peri yang bernama Paimon.

BACA JUGA 3 Novel Jawara yang Sebaiknya Tidak Dibaca saat Berpuasa

Sementara di dalam permainan, Anda dapat dengan bebas memanjat, berenang, terbang dan meluncur untuk menjelajah berbagai jenis area di dunia Teyvat. Dan di dalam pertarungan, Anda dapat mengendalikan tim yang terdiri dari 4 karakter berbeda.

Genshin Impact ini adalah game tentang kebudayaan. Anda bisa buktikan sendiri setelah Anda mulai memainkannya. Ada sastra di dalamnya dan banyak sekali elemen-elemen kebudayaan yang terkandung dalam game ini, seperti karakter yang menyukai buku dan karakter yang menjadi penulis atau pelukis.

Tidak hanya tulisan dalam game ini yang digarap serius, tetapi logika tempat dalam cerita juga benar-benar dipikirkan secara matang.

Nah, sosok gadis di atas itu adalah Ayaka, karakter favorit saya. Tapi kalau saya ceritakan kenapa saya suka dengan karakter tersebut, nanti tulisan ini bakal jadi panjang.

Baiklah. Intinya game ini sangat cocok Anda mainkan saat Anda sedang bosan atau patah hati atau dalam keadaan tidak menyenangkan lainnya. Game ini juga cocok Anda mainkan sambil menunngu buka puasa (bagi yang islam).

Dan sekali lagi, saya tidak punya niatan untuk mempromosikan game ini. Hanya saja, jika Anda membaca tulisan ini dan tertarik untuk memainkannya, itu hak Anda. Tapi saran saya adalah: sebelum Anda mengunduhnya, sebaiknya Anda pikirkan lebih dulu. Karena Anda harus merelakan ruang penyimpanan di ponsel Anda berkurang setidaknya15 GB. Itu ukuran yang cukup besar, bukan? Jadi, saran saya selanjutnya adalah: yuk beli buku dan baca buku. (*)

Trailer


Alif Febriyantoro, redaktur sutera.id. Buku kumpulan cerpen terbarunya Sebelum dan Setelah Hujan, Sebelum dan Setelah Perpisahan.