Sebab Kita Terlanjur Selekat Sebadan
sayang, kutahu kau adalah parang sekaligus perang, di gegabah gagang napsuku. wajahmu yang garang adalah perisai yang selamatkan aku dari desah misai. tapi kau juga bumerang yang membuat aku mengerang sebelum dan sesudah memilikimu.
baiknya kita bersandiwara, kau sebagai pengembara dengan aroma terliar belukar di savana, aku adalah savana yang terbentang untuk larangan tubuh singgahmu.
tidak. tidak. itu terlalu tabu katamu. sayang bibirmu terlalu tebu bagi hasratku kelewat empedu.
atau begini saja, kau bukan kekasihku, bukan keajaiban dalam tujuh rahasia kelamku, kau boleh menjadi kunang-kunang, sekadar remang-remang, nyaris padam di mataku yang berlinang.
kau pilih mana sayang? kumohon jangan pilih kepergian, sebab pilin tangan kita terlanjur selekat sebadan.
2016 – 2021
Sajak Ini Tak Mungkin Selesai
-bagimu yang mengaku kawan aab mandare
di Sibuhuan, temanmu menemukanku terperangkap dalam tubuh perempuan, bercakap-cakap dengan mulut kakap, sebentar megap-megap cerita masa lalu yang kualat; tentang ayah yang hilang dan tertelan, tentang uang jajan yang jin dan setan, tentang kesepian yang tak kunjung rampung ke tepian. Ia diam saja, diam-diam memeluk dan mengecup pipiku, sedikit menggigit ia berbisik ke telingaku; semua baik-baik semata, semesta menguji semata, mari kuajari kau menunjuk puisi dengan jemari semena-mena.
di Sibuhuan, temanmu memberikanku kamus rahasia perjaka, bukan, kamus rahasia jelata, oh bukan, kamus rahasia melata, oh oh oh ya. aku pun melata tinta, licin bagai keringat bercinta, sajak berderum bum bum, temanmu hanya mampu mengulum senyum, sebelum dan sebelum.
di Sibuhuan, subuh-subuh menyentuh azan, sebuah jiwa perempuan menyentuh tubuh laki-laki, membatalkan wudhu mimpi-mimpi, sembahyang puisi sampai ke pondok-pondok sepi, menohok memar-memar di hati–tertukar dengan belukar.
jauh-jauhlah birahi!
Kubang Raya, 23 Agustus 2021

Muhammad Asqalani eNeSTe. Menulis puisi sejak 2006. Suka berfantasi yang nggak-nggak untuk menghasilkan yang iya-iya. Mengaku suka kau dan segala yang halu. IG: @muhammadasqalanie. Youtube: Dunia Asqa
Boleh tahu makna dari puisi kedua?
Puisi Kak M Asqa sangat inspiratif dan menghibur, sukses terus kak