Riwayat Bumi Anoa Bahwasanya kita luka Dari denting ranting Dari tanah merah Dari anak-anak sungai Datang sebagai pesan di hari depan Demi sebuah nama; Tanah menyala bagai bara Riwayat terbakar Pohon semakin lekang Hutan tak lagi rindang Ada yang raib disini; di Bumi Anoa Pesan-pesan leluhur semakin kabur Petuah-petuah tak lagi bertuah Orang-orang terjebak dan bersorak Tambang-tambang semakin berserak Bombana, 2020
Hari Tua dan Jendelanya : Perempuan yang memilih sepanjang hidupnya sendiri Kekasihnya matahari Yang dipeluknya tanpa tangan Yang dikecupnya tanpa bibir Kesepian itu selalu dirajutnya tanpa akhir Di atas ranjangnya yang dingin Penuh luka-luka masa lalu Jendelanya selalu terbuka Menerima pesan-pesan Tuhan Menyimpan rahasia-rahasianya Menanti suara pengharapan Pada rumah yang dibangun doa-doanya Setelah waktu menutup usia rindunya Bombana, 2020

Iman Akbar Sobari, guru dan pengajar. Penggagas Komunitas Ranggon Sastra, Jakarta.