Cermin Mochamad Nasrullah
Urutan bagaimana akhir sejarah; yang adalah awal; dan seterusnya-dan seterusnya:
(1) Covid-20 adalah virus yang muncul ketika covid-19 dinyatakan hilang di atas muka bumi; yang membuat semua orang ramai-ramai merayakannya di kenyataan dan sibuk mendokumentasikannya di media sosial; yang tak lama berselang tiba-tiba banyak orang mengidap penyakit persis sama seperti covid-19; yang setiap orang merasa tertipu dengan pernyataan sebelumnya; yang semakin gencar meluapkan amarahnya di media sosial dan bertahan diri di dalam rumah; yang celaka karena pasien terus berjatuhan meski telah diterapkan karantina total; yang membuat frustasi sebab obat sebelumnya tidak bekerja.
(2) Covid-20 merupakan virus covid-19 yang bertranformasi secara bentuk; yang bisa menerobos internet, sinyal, dan pemancar apa pun; yang mampu menjangkiti tubuh manusia melalui radiasi dan gelombang untuk menyerang sistem memori pada otak sehingga menstimulus tubuh untuk bereaksi persis sama dengan penderita covid-19; yang gagal terdeteksi oleh pendeteksi medis kelas dunia; yang membuat pemuka setiap negara berpikir sesat di tengah angka kematian yang semakin menjulang; yang menjadikan antar negara saling curiga.
(3) Covid-20 secara tidak langsung, dengan rentetan prasangka yang menjelimet, menciptakan perang dunia di mana setiap negara saling menyerang tanpa mengenal sekutu; yang membuat alutsista sibuk; yang pada akhirnya langit dihiasai bekas jalur asap pesawat tempur dan rudal otomatis; yang membuat laut dipenuhi rongsokan sisa kapal perang dan selam; yang membuat satelit-satelit di angkasa hancur berkeping-keping menjadi sampah; yang menyebabkan setiap negara tidak memiliki apa-apa untuk menyerang dan diserang.
(4) Covid-20 musnah seutuhnya ketika pasien terakhir meregang nyawa dan bangunan beserta kecanggihan teknologi lebur seusai perang; yang membuat dunia hanya menyisakan sedikit manusia; yang depresi setelah perang dan tercerai-berai satu sama lain; yang menemukan buku-buku pengetahuan dan lelah membaca setelah seratus kata; yang menjadikan gagap mencipta; yang kelak, salah seorang celaka, memilih masuk belantara dan bercinta dengan kera; yang membuat kera melahirkan banyak manusia purba; yang mampu bertahan untuk tinggal di bumi; yang tanpa limbah kembali menjadi hehutanan; yang tidak mampu dilewati manusia biasa dan punah pada akhirnya; dan seterusnya-dan seterusnya.

Mochamad Nasrullah (1993) sedang tinggal di Jember. Novelnya berjudul Balada Supri (Penerbit anagram: 2019). Bisa dihubungi lewat nasrullah.burung@gmail.com.